Dewasa ini semakin banyak orang yang tertarik untuk melakukan perawatan kawat gigi. Selain menambah kepercayaan diri, sudah banyak orang yang aware bahwa perawatan merapihkan gigi dapat memperbaiki fungsi pengunyahan sehingga seseorang dapat mengunyah makanan dan berbicara dengan nyaman.
Kebanyakan orang menganggap bahwa menggunakan behel atau kawat gigi hanya dilakukan saat remaja. Apakah orang dewasa sampai usia lanjut dapat menggunakan kawat gigi? Jawabannya adalah iya, orang dewasa pun dapat memakai kawat gigi bahkan di usia lanjut (lansia). Faktanya, satu dari 3 pasien Orthodontis (dokter spesialis perawatan kawat gigi) adalah pasien usia dewasa. Pada dasarnya, usia tidak menjadi masalah dan tidak menjadi batasan seseorang untuk memulai perawatan kawat gigi karena gigi masih dapat bergerak seumur hidup. Namun yang menjadi perhatian adalah dalam hal lamanya perawatan kawat gigi dan kondisi gigi dan tulang penyangga gigi yang menentukan apakah anda masih bisa melakukan perawatan kawat gigi atau tidak.
Jika seseorang sudah dewasa dan ingin menggunakan kawat gigi, durasi pemakaian kemungkinan besar akan lebih lama dibandingkan dengan anak-anak atau remaja yang melakukan perawatan kawat gigi. Hal ini karena orang dewasa memiliki jaringan tulang yang lebih padat, sehingga pada usia lanjut yang perlu diperhatikan adalah kondisi tulang yang menopang giginya.
Adanya peradangan gusi sampai gigi goyang, gigi berlubang, gusi bengkak harus diperbaiki dan dilakukan perawatan terlebih dahulu sebelum perawatan kawat gigi. Dokter gigi spesialis kawat gigi (Orthodontis) akan bekerjasama dengan spesialis bedah mulut, periodontis sampai endodontis jika ada masalah gigi dan tulang sebelum akan dilakukan perawatan kawat gigi. Jika perawatan kawat gigi sudah dimulai, komitmen pasien dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya pun menjadi faktor yang menentukan keberhasilan dalam perawatan kawat gigi.
Sebagai informasi tambahan, pada pasien dewasa dapat dijumpai penyakit- penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan lain-nya. Hal ini bukan menjadi penghalang atau kontra indikasi untuk dilakukan perawatan kawat gigi selama penyakit tersebut terkontrol dengan baik. Pastikan untuk memberi tahu orthodontist anda mengenai kondisi anda serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi ya.
Gigi dapat bergerak saat ada tekanan yang diberikan oleh kawat gigi. Ada berbagai jenis kawat gigi yang bisa digunakan, dari jenis metal, ceramic (sewarna dengan gigi), sampai aligner, yang dapat menjadi pilihan oleh pasien. Konsultasilah dengan Orthodontis anda untuk mendapatkan pilihan perawatan kawat gigi yang terbaik. Terlepas berapapun usia anda, jangan ragu untuk memasang kawat gigi agar mendapatkan gigi yang sehat dan senyum yang sempurna.
More
Saat ini, penggunaan behel sudah menjadi solusi yang popular diantara banyak pasien untuk memperbaiki kondisi gigi yang terlihat “berantakan”. Pasien rata-rata sudah paham dengan proses perawatan ortodonti dari pemasangan behel, yaitu berupa pemasangan komponen bracket (besi yang menempel di gigi), karet orto, sampai pasien harus datang untuk kontrol ke ortodontis sebulan sekali. Namun, pada kenyataan untuk mendapatkan untuk mendapatkan hasil perawatan yang ideal, ada berbagai macam prosedur tambahan yang penting. Salah satunya adalah pemasangan mini screw. Walaupun kurang popular dan pasien cenderung “ragu” setelah melihat dimana mini screw dipasang, mini screw mempunyai berbagai manfaat dan kegunaan penting untuk keberhasilan perawatan ortodonti. Apa dan bagaimana pentingnya sih mini screw? Dan, bagaimana sebenarnya proses pemasangan mini screw?
Mini screw adalah komponen penting dalam perawatan ortodonti, yang berupa sekrup/ pin berukuran kecil dimasukkan/ “ditanam” ke dalam rahang dengan kedalaman tertentu kemudian dihubungkan dengan satu gigi atau beberapa gigi untuk menggerakkan gigi/ beberapa gigi tersebut secara perlahan ke tempat yang seharusnya dalam perawatan ortodonti.
Tujuan mini screw adalah sebagai berikut:
- sebagai tumpuan (jangkar) yang stabil dan baik untuk menahan gaya tarik yang terlalu besar pada proses menggerakkan gigi dalam perawatan ortodonti.
- Sebagai tumpuan (jangkar) jika gigi belakang sudah hilang/ rusak.
- Mencegah pergerakan gigi yang tidak diinginkan akibat menahan gaya tarik terlalu besar.
Mini screw sangat berguna untuk hasil perawatan ortodonti yang optimal. Banyak kasus-kasus dalam perawatan ortodonti yang sulit dikoreksi tanpa dilakukan pemasangan mini screw sehingga saat pasien menolak dilakukan pemasangan mini screw hasil akhir perawatannya juga tidak memuaskan.
Prosedur penempatan mini screw mempunyai banyak keuntungan, seperti:
- Walau terlihat invasif pada kenyataannya prosedurnya tidak menyakitkan dan cepat.
- Mempersingkat waktu perawatan ortodonti
- Sangat nyaman untuk pasien.
- Pasien mendapatkan hasil perawatan yang optimal
- Murah
- Jarang sekali menimbulkan komplikasi. Untuk menghindarinya, pasien harus kooperatif dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut sehari-hari.
Prosedur pemasangan mini screw sangat cepat, tidak menyakitkan, dan mudah. Secara garis besar, prosedurnya seperti ini:
- Ortodontis akan mengoleskan anastesi topikal kemudian melakukan anastesi lokal yang terbatas hanya pada area mini screw ditempatkan.
- Setelah itu, mini screw dimasukkan ke dalam rahang.
- Lalu, mini screw langsung berguna sebagai jangkar dengan menghubungkannya dengan gigi yang akan digerakan dengan karet/ kawat halus.
- Setelah prosedur biasanya tidak dirasakan sakit, atau jika ada ketidaknyamanan hanya terjadi pada beberapa hari dan ortodontis akan meresepkan anti sakit untuk diminum.
Kondisi yang timbul setelah pemasangan umumnya berupa rasa sakit, bengkak, dan kemerahan. Kondisi tersebut akan hilang dalam beberapa hari jika kebersihan gigi dan mulut dijaga.
- Mini screw akan segera dilepas jika tidak lagi dibutuhkan dalam perawatan ortodonti. Proses melepaskannya juga singkat dan tidak menyakitkan sehingga tidak diperlukan anastesi lokal. Umumnya, gusi dan tulang bekas pemasangan mini screw akan segera membaik dalam beberapa hari.
Untuk melihat manfaat besar mini screw dalam perawatan ortodonti, dibawah ini kami sertakan foto-foto dari perawatan-perawatan ortodonti dengan memakai mini screw sesuai indikasi permasalahannya (Sumber: Carano, Velo, Leone, Sicilian.2005. Journal Clinical Applicationof the Mini screw Anchorage System. JCO.Inc) :
- Perawatan yang ditujukan menutup ruang akibat pencabutan gigi dan menarik gigi depan kebelakangContoh gambar dari perawatan ortodontinya:
Kondisi awal terdapat ruang dibelakang gigi taring
dan gigi depan rahang atas ingin dimundurkan
Mini screw sudah dipasang (yang ditunjuk panah hitam) dan perawatan sudah berjalan,
terlihat ruang akibat pencabutan sudah mulai tertutup
Ruangan sudah hampir tertutup sepenuhnya dan
gigi depan sudah rapih tertarik ke belakang
Hasil akhir dari perawatan dengan mini screw. Mini screw sudah dilepas
dan tulang dan gusi tempat mini screw dipasang sudah baik.
- Perawatan untuk memperbaiki deretan batas bawah gigi depan yang miring dan garis tengah gigi yang bergeser.
Contoh gambar dari perawatan ortodontinya:
Kondisi awal dari gigi-gigi rahang atas. Terlihat batas bawah gigi-gigi depan rahang atas miring dan garis tengah gigi bergeser
Mini screw dipasang di rahang atas bagian kiri pasien
Kemajuan perawatan terlihat batas bawah gigi-gigi depan rahang atas sudah terlihat lurus.
Hasil akhir perawatan dengan mini screw yang telah dilepas. Batas bawah sudah terlihat lurus dan garis tengah gigi sudah berada di posisi yang sesuai.
- Perawatan untuk menarik gigi taring yang impaksi (posisi gigi masih berada didalam rahang)
Contoh gambar dari perawatan ortodontinya :
Kondisi awal gigi taring tidak ada terlihat, tetapi gigi susu (gigi yang berwarna kecoklatan belum tanggal, padahal seharusnya sudah) masih ada
Dari rontgen terlihat gigi taring masih tertanam di dalam rahang.
Mini screw telah ditempatkan pada gigi taring yang masih tertanam didalam rahang dan gigi susu dicabut agar terdapat tempat untuk gigi taring.
Gigi taring ditarik dan sudah mulai keluar dari dalam rahang
Hasil akhir perawatan, behel dan miniscrew telah dilepas, gigi taring sudah menempati posisi yang seharusnya.
- Perawatan untuk menarik gigi geraham yang turun kebawah akibat tidak adanya gigi lawan yang menahan.Contoh gambar dari perawatan ortodontinya :
Kondisi awal terlihat gigi geraham rahang atas turun sampai permukaan akar yang seharusnya didalam gusi terlihat
pemasangan behel
Perawatan sudah berjalan, mini screw sudah dipasang dan terlihat gigi geraham sudah tertarik masuk ke dalam gusi
- Menarik gigi bawah yang terlalu ke depan (cameh)
Contoh gambar dari perawatan ortodontinya :
Kondisi awal gigi depan rahang bawah lebih maju ke depan dibanding gigi depan rahang atas, mini screw sudah dipasang di rahang bawah.
Hasil perawatan gigi depan rahang bawah sudah berada di posisi seharusnya, yaitu dibelakang gigi depan rahang atas
Kasus-kasus diatas hanya sebagian contoh dari perawatan ortodonti dengan mini screw. Pada akhirnya, ortodontis Anda yang akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk perlu atau tidaknya perawatan dengan mini screw untuk gigi Anda. Jadi, jangan ragu dan segera konsultasikan permasalahan gigi Anda, untuk mendapatkan senyum yang indah dengan gigi yang sehat dan rapi.
Butuh informasi lebih lanjut mengenai perawatan gigi? Silakan hubungi kontak kami berikut
WA :0821-2265-3850
Call :0895334287786
Line : jbdental
More
“Dok, saya boleh pakai karet yang nyambung (power chain) ga? Saya bosan pakai karet yang satuan (O-ring)”
Pertanyaan atau permintaan semacam ini seringkali dilontarkan pasien pemakai behel kepada dokter spesialis ortodonti/ orthodontist bersangkutan yang merawat. Dapat dimaklumi karena selain ingin giginya rapi dengan memakai behel, pasien juga ingin terlihat trendi saat memakai behel dengan pemakaian karet berwarna. Namun benarkah pasien boleh memilih sesuka hati jenis karet yang dipasang pada behelnya?
Perlu diketahui bahwa o-ring atau powerchain bukanlah sekedar ‘alat’ untuk mempercantik tampilan behel, namun keduanya memiliki fungsi sendiri-sendiri, dan harus dipakai sesuai dengan mempertimbangkan pergerakkan gigi yang diinginkan
Apa sih sebenarnya bahaya pemakaian power chain yang tidak semestinya?
Power chain adalah suatu material berbahan dasar karet elastis berfungsi untuk menahan kawat/archwire di dalam slot bracket/ behel dan untuk menggerakkan gigi atau menutup ruangan yang ada di dalam lengkung gigi. Berbeda dengan karet o-ring yang bersifat pasif atau hanya menahan kawat pada slot bracket, power chain memiliki kekuatan tarikan bila diregangkan sehingga dapat menggerakkan gigi.
Bergantung pada jenis fase perawatan yang sedang dilakukan, pemakaian power chain di seluruh behel pada awal-awal perawatan akan menyebabkan efek “roller coaster”. Efek “Roller Coaster” terjadi ketika power chain dipakaikan di seluruh behel dan digunakan pada saat pasien memakai kawat/ archwire yang kecil dan lentur. Kawat yang kecil dan lentur (biasanya terbuat dari bahan nikel-titanium) tidak memiliki kekuatan untuk tetap kaku ketika suatu gaya tarikan (misalkan: pemakaian power chain) diaplikasikan, sehingga yang terjadi adalah pergerakkan gigi yang tidak diinginkan yaitu gigi geraham besar/ molar miring kearah depan dan menjadi sedikit turun, gigi geraham besar miring ke depan, gigi taring miring ke arah belakang, sedangkan gigi depan miring ke arah belakang dan menjadi turun sehingga menghasilkan gigitan yang dalam/ deepbite. Jadi bila dilihat dari samping, bidang gigitan/occlusal plane gigi pasien terlihat naik turun seperti roller coaster. Untuk mencegah hal ini maka harus dihindari pemakaian power chain/ penarikan gigi pada saat pasien masih memakai kawat kecil dan lentur.
Bidang oklusal naik turun seperti roller coster disertai gigitan dalam pada gigi depan (anterior deep bite) akibat pemakaian power chain yang tidak semestinya
Kurangnya informasi yang ada serta persepsi yang salah di masyarakat bahwa behel/ bracket serta karet yang menempel pada bracket hanyalah aksesori untuk fashion menjadikan pasien cenderung melupakan peran Orthodontist/ dokter gigi spesialis ortodonti itu sendiri. Orthodontist adalah seorang dokter gigi yang spesialisasinya adalah melakukan perawatan merapikan gigi. Jadi dalam prakteknya Orthodontist akan menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan tentunya pertama-tama dengan mempertimbangkan kesehatan gigi dan mulut pasien.
Mengapa ditekankan mengenai kesehatan gigi dan mulut? Karena pergerakkan gigi ke posisi tidak semestinya dan gaya tarikan yang terlalu besar dapat menyebabkan kerusakan pada tulang penyangga gigi/ jaringan periodontal, kerusakan mahkota gigi ataupun gangguan pada sendi rahang / sendi temporomandibular.
Tentunya seorang dokter gigi spesialis Ortodonti / Orthodontist memiliki pengetahuan biomekanika yang memadai sehingga mengetahui hal ini akan terjadi apabila powerchain dipakai dengan tidak semestinya. Karena itu bila pasien meminta untuk memakai power chain dan dokter orto anda menolak, sekarang anda sudah tau penyebabnya yaa. Jadi sebagai kesimpulan, keputusan penggunaan komponen-komponen penggerak gigi dalam pemakaian behel sepenuhnya adalah di tangan dokter orto anda yang merawat, namun anda tetap diperbolehkan untuk memilih warna-warna yang anda inginkan dalam penggunaan karet yang ada.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perawatan ortodonti, silakan hubungi kami:
Call: 0895-33428-7786
WA: 0821-2265-3850
Line: jbdental
More
Susunan gigi yang rapi dan cantik tentunya merupakan impian semua orang. Sayangnya tidak semua orang dikaruniai susunan gigi yang sudah rapi ‘dari sananya’. Faktor Genetik, kebiasaan buruk, faktor lingkungan semuanya dapat mempengaruhi susunan gigi seseorang. Mungkin anda salah satunya yang memiliki susunan gigi yang kurang baik/ maloklusi dan merasa sudah saatnya mendapatkan solusi dengan perawatan ortodonti/ behel. Sebelum itu ada baiknya anda mempertimbangkan hal-hal ini dahulu yaa
Memilih dokter gigi
Seperti yang telah disebutkan di blog-blog sebelumnya, jangan sembarang memilih dokter gigi ya. Untuk perawatan merapikan gigi harus dilakukan oleh dokter gigi yang telah memiliki gelar spesialis ortodonti (ada gelar Sp.Ort dibelakang namanya), bukan dokter gigi umum atau dokter gigi spesialisasi yang lain. (baca juga: mengapa perawatan merapikan gigi dengan behel sebaiknya dilakukan oleh ortodontis?)
Memilih bracket/ behel yang sesuai
Mungkin karena satu dan lain hal (misalkan karena pekerjaan) anda tidak diperbolehkan memakai bracket yang terlalu terlihat, anda dapat mendiskusikannya dengan dokter Orto anda. Ada beberapa alternatif untuk bracket yang tidak terlihat, contohnya bracket ceramic, lingual braces, atau clear aligner. Jangan segan-segan untuk bertanya pada dokter orto anda bracket/ behel yang sesuai dengan kondisi anda
Komitmen untuk melakukan kontrol bulanan
Berbeda dengan perawatan gigi yang lain, perawatan merapikan gigi bukanlah perawatan yang dapat selesai hanya dengan satu atau beberapa kali kunjungan saja. Diperlukan kerjasama dari pasien untuk dilakukan kontrol minimal sebulan sekali. Ketidakpatuhan pasien untuk melakukan kontrol rutin akan menyebabkan terhambatnya progress perawatan dan hasil yang tidak diharapkan
Komitmen untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut
Saat anda sedang memakai behel, sangat penting untuk melakukan penyikatan gigi yang benar dan menjaga agar bracket, wire/ kawat dan seluruh komponen behel dalam keadaan bersih. Rongga mulut yang bersih akan membantu anda dapat menyelesaikan perawatan ortodonti sesuai dengan waktu yang sudah diperkirakan, mengapa demikian? Karena adanya penyakit gusi atau gigi berlubang akibat kebersihan mulut yang buruk mengharuskan anda untuk memfokuskan perawatan pada area tersebut yang bermasalah, sehingga perawatan orto anda akan tertunda.
Mempersiapkan biaya
Perawatan merapikan gigi mungkin bukan termasuk perawatan yang murah, namun anda akan mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan dan yang pasti anda tidak akan menyesal dengan keputusan anda melakukan perawatan ortodonti/behel untuk merapikan gigi anda. (baca juga: mengapa pemasangan behel/kawat gigi oleh dokter gigi spesialis ortodonti terkesan mahal). Jangan terkecoh dengan biaya murah yang ditawarkan dokter gigi yang bukan ahli menangani kasus Ortodonti karena nantinya biaya yang perlu anda keluarkan untuk memperbaki hasil perawatan yang buruk akan lebih mahal lagi. Coba tanyakan kepada klinik/ dokter gigi spesialis ortodonti anda apakah ada sistem pembayaran dengan cicilan yang tentunya akan sangat meringankan anda.
More
Kebiasaan Buruk Penyebab Maloklusi Yang Perlu Diketahui
Maloklusi adalah suatu kelainan susunan gigi geligi baik atas atau bawah yang mempengaruhi bentuk rongga mulut dan fungsinya
Salah satu penyebab maloklusi / kelainan gigitan / kelainan susunan gigi adalah adanya kebiasaan buruk. Jadi meskipun seseorang tidak memiliki faktor keturunan/ genetik maloklusi yang didapatkan dari orangtuanya, ia dapat mengalami maloklusi yang disebabkan karena adanya kebiasaan yang berhubungan dengan area mulut (oral habit)
Oral habit ini adalah suatu perilaku yang normal pada bayi, biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya pada saat umur 3-4 tahun. Masalah oklusi akan terjadi bila kebiasaan ini terus berlangsung sampai anak memasuki usia sekolah dan orangtua kurang memperhatikan dan mengatasi kebiasaan ini.
Kebiasaan- kebiasaan ini bila dilakukan dalam frekuensi yang sering, dengan intensitas tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan berkembang menjadi suatu maloklusi yang parah seiring dengan berjalannya waktu.
Apa sajakah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan maloklusi itu?
Bernafas melalui mulut (mouth breathing)
Seorang anak bernafas melalui mulut dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu adanya sumbatan pada saat ingin bernafas melalui hidung ( misalkan adanya lendir di hidung saat flu), adanya hambatan dalam dari segi anatomi yang menyebabkan sulitnya bernafas melalui mulut (misalkan pembesaran adenoid, deviasi tulang septum hidung), dan yang terakhir adalah faktor kebiasaan, yaitu ketika faktor penyakit seperti adanya lendir serta masalah anatomi sudah diatasi, proses bernafas melalui mulut tetap terus berlanjut karena telah menjadi terbiasa dengan cara tersebut. Maloklusi yang terjadi berhubungan dengan kebiasaan ini adalah:
- Kebiasaan bernafas melalui mulut pada anak cenderung menyebabkan penyempitan lengkung rahang atas dan bentuk palatum yang dalam karena kurangnya stimulasi otot lidah pada area palatum. Lengkung rahang atas akan berbentuk V bukan bentuk normal U. Penyempitan lengkung rahang ini sering menyebabkan kurangnya area untuk tumbuhnya gigi tetap dan akhirnya menyebabkan gigi berjejal
- Karena pada saat bernafas melalui mulut, bibir cenderung terbuka, maka tidak ada tahanan terhadapan gigi depan sehingga gigi depan menjadi maju
- Openbite/ gigitan terbuka anterior/depan
- Mulut menjadi kering sehingga rentan terjadinya karies/ gigi berlubang
Lengkung rahang atas sempit dan berbentuk huruf ‘V’
Profil wajah seorang anak dengan kebiasaan bernafas melalui mulut: wajah panjang, bibir atas pendek, bibir atas dan bawah tidak menutup pada saat posisi relaksasi, dagu mundur kebelakang
Gambaran intraoral seseorang dengan kebiasaan bernafas melalui mulut: gigi depan maju, gigitan depan terbuka, gusi mengalami inflamasi karena tidak dilapisi air liur/ mulut kering
Menjulurkan lidah (tongue thrusting)
Adalah kebiasaan yang berhubungan dengan proses penelanan, dimana pada saat menelan, seorang anak mendorong lidahnya ke depan atau ke samping di antara gigi geligi. Tidak menutup kemungkinan juga kebiasaan ini dilakukan tidak pada saat menelan, namun pada saat-saat anak sedang bersantai.
Maloklusi yang berhubungan dengan kebiasaan ini adalah:
- Gigitan terbuka anterior/depan (anterior openbite) atau gigitan terbuka posterior/belakang (posterior opebite) → hal ini tergantung bagaimana posisi lidah pada saat kebiasaan menjulurkan lidah berlangsung, apakah cenderung mendorong ke depan atau ke samping di antara gigi-geligi belakang.
- Gigi depan atas dan bawah maju
- Gigitan silang posterior/ belakang
Openbite yang disebabkan kebiasaan menjulurkan lidah
Mengisap ibu jari (thumb sucking)
Mengisap ibu jari adalah kebiasaan yang dapat terjadi sejak seorang anak masih di dalam kandungan dan sering dijumpai pada bayi usia 1 sampai 2 tahun. Pada usia tersebut kebiasaan mengisap jari/ ibu jari masih bersifat tolerable (dapat ditoleransi), namun apabila kebiasaan ini berlangsung sampai usia 5 tahun atau lebih, dapat menyebabkan kelainan posisi gigi yaitu:
- Gigi depan atas mengalami proklinasi/ miring ke arah depan
- Gigi depan bawah mengalami retroklinasi/ miring ke arah belakang
- Jarak gigitan (overjet) antara gigi depan atas terhadap bawah menjadi besar
- Gigitan depan terbuka (anterior openbite)
- Gigitan silang posterior/ sisi belakang (crossbite posterior) yang disebabkan karena menyempitnya lengkung rahang atas akibat tekanan dari otot orbikularis dan buccinator pada saat mengisap dengan intensitas yang tinggi
Pada saat mengisap jari, cenderung terjadi tekanan ke depan pada gigi depan atas dan tekanan ke belakang pada gigi depan bawah.
Mengisap jari menimbulkan kelainan dalam arah sagital ( overjet/ jarak horizontal gigi atas terhadap bawah besar) , arah vertikal (gigitan depan terbuka/ anterior openbite), dan arah transversal ( crossbite posterior/ gigitan silang gigi belakang)
Menggigit dan mengisap bibir (lip bitting &sucking)
Menggigit bibir adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan biasanya dilakukan pada bibir bawah. Kebiasaan ini akan menyebabkan:
- Gigi depan atas bergerak maju ke depan/ protrusi
- Gigi depan bawah miring ke belakang/ retrusi
- Pertumbuhan rahang bawah ke depan terhambat
- Pertumbuhan berlebih rahang atas ke depan
- Gigitan terbuka/ anterior openbite
menggigit dan menghisap bibir
Tekanan yang diberikan pada permukaan dalam gigi depan atas ke arah luar menyebabkan gigi depan atas maju, gigi depan bawah mundur,overjet besar, pada kasus yang parah dapat menyebabkan pertumbuhan rahang bawah terhambat dan pertumbuhan rahang atas berlebih (sumber: slideshare.com)
Menggigit kuku (nail bitting)
Adalah kebiasaan yang berhubungan dengan ansietas/ kecemasan. Bila dilakukan dalam frekuensi yang sering dan intensitas yang tinggi akan menimbulkan maloklusi seperti:
- Gigi berotasi/ berputar
- Gigi berjejal
- Gigi depan atas maju ke depan
Selain maloklusi kebiasaan ini juga dapat menyebabkan kerusakan gigi seperti kerusakan akar gigi, fraktur/ patah mahkota gigi
kebiasaan menggigit kuku
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kebiasaan –kebiasaan tersebut mungkin terlihat sepele dan tidak membahayakan, namun ternyata bila dilakukan terus menerus dan tidak dicegah dan diobati maka hasilnya akan menjadi maloklusi yang parah di kemudian hari.
Perlu diketahui, walaupun manifestasi maloklusi yang terjadi akibat kebiasaan buruk terlihat mirip antara satu dengan lainnya namun ternyata untuk penanganan dan pencegahannya berbeda. Karena kebiasaan buruk ini biasanya dimulai dari masa kanak-kanak dan apabila moms and dads kesulitan mencari penyebab maloklusi yang terjadi pada anak, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dini ke dokter spesialis ortodonti dengan segera ya.
More